Monday, November 12, 2012

Geografi (Bumi)


LATAR BELAKANG:
          Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, lembah, danau dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet tidak diam seperti apa yang kita pikirkan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
1.    Sejarah Terbentuknya Bumi
Menurut Teori Rittman (1960):
Bumi terbentuk 6,5 milyar th. Yang lalu dari gumpalan awan,debu, dan gas yang mengapung di ruang angkasa, kemudian mengkerut. Materi pada pusat awan menggumpal menjadi Matahari. Kira-kira 100 juta th yang lalu sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar Matahari. Butir-butir debu dalam awan tersebut saling melekat dan membentuk planet-planet kecil dengan diameter beberapa km. Benda-benda te     rsebut bertabrakan dan bergabung membentuk planet-planet.

2.    Terbentuknya Benua-Benua di Bumi
Alfred Lothar Wegener seorang ahli klimatologi dan geofisika menerbitkan buku yang berjudul “ The Origin of Continent and Oceans”, (Cut Meurah, h.56) dalam buku tesebut ia mengajukan sebuah ide tentang “teori apung benua” sebagai dasar Teori Tektonik Lempeng.
Menurut Teori Apung Benua bahwa benua terdiri atas batuan sial (silikon aluminium) yang di atas dan sima (silikon magnasium) yang berada di bawahnya karena berat jenisnya lebih besar. Pada zaman Karbon (± 345 juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua yaitu Benua Pangea. Benua ini pecah menjadi dua yaitu gondwana dan lauratia. Seiring berjalannya waktu wilayah ini terus bergerak menuju kahtulistiwa dan ke bagian barat sehingga terbentuk benua-benua yang ada sekarang.
Bukti-bukti teori ini, diantaranya adalah adanya kesesuaian antara daratan Amerika Selatan dan Afrika, baik dari segi paleoklimatik, fosil, maupun struktur batuan yang menunjukkan bahwa kedua benua tersebut pernah menjadi satu.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

3.    Struktur Pelapisan Bumi
a.    Kerak Bumi (Litosfer)
Bagian litosfer yang paling atas, seperti kulit ari pada kulit manusia yang merupakan lapisan kerak bumi yang paling tipis. Lapisan kerak bumi terdiri atas dua bagian, yaitu kerak Benua dan kerak Samudra.
1)   Kerak Benua
Mempunyai ketebalan sekitar 40 km. Kerak bumi mempunyai ketebalan tidak sama di setiap tempat. Di bawah benua, kerak bumi rata-rata setebal 30 km, sedangkan di bawah samudra hanya setebal 5-7 km.
2)   Kerak Samudra
Mempunyai ketebalan sekitar 10 km. Lapisan atas kerak samudra adalah sedimen yang tebalnya mencapai 800 m. Kerak samudra yang terus dibentuk oleh letusan gunung berapi sepanjang celah-celah di bawah laut disebut oematang tengah samudra dan umurnya kurang dari 200 juta tahun.
b.    Mantel Bagian Atas (Upper Mantle)
Di bawah kerak bumi tersebut pada kedalaman 400 km, terdapat selubung atas (upper mantle) yang dicirikan oleh sebaran gelombang gempa rendah. Mantle bagian atas terdiri atas eklogit atau peridolit yang kaya Fe, Mg, Ca, Na, dan silikat alumunium dengan viskositas rata-rata 8 x 1021 piose.
c.    Zona Peralihan (Transition Zone)
Zona ini terletak antara kedalaman 400-1.000 km, dicirikan landaian kecepatan gelombang gempa yang tinggi, dan tersusun oleh Mg, Ca, Al, oksida besi dan silikat
d.    Mantel Bagian Bawah (Lower Mantle)
Zona ini terletak antara kedalaman 1.000-2.900 km. Dicirikan oleh kenaikan kecepatan gelombang gempa yang relatif sebanding dengan bertambahnya kedalaman. Lapisan ini disusun oleh oksida besi padat, Mg, dan SiO2.
e.    Inti Bumi (Core)
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu inti bumi luar dan inti bumi dalam. Inti bumi luar terdapat pada kedalaman 2.900-5.100 km dan inti bumi dalam terletak antara 5.100-6.371 km. Bagian luar inti bumi terdiri atas besi dan sejumlah kecil silikat, sulfur, dan oksigen. Inti bagian dalam terdiri atas besi padat.

4.    Dinamika Litosfer

5.    Persebaran Gempa di Indonesia

Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan. Ada lempengan yang besar dan ada yang kecil. Di antara lempengan-lempengan itu terdapat retakan-retakan besar. Lempengan-lempengan itu bergerak perlahan-lahan dengan kecepatan 3-13 cm/tahun. Di beberapa tempat, lempengan-lempengan tersebut bergerak saling menjauh, mendekat, dan bertumbukan.
          Indonesia tergolong salah satu wilayah paling aktif tingkat kegempaan di muka bumi ini. Pusat-pusat gempa besar yang berkekuatan lebih dari 8 Skala Ricther terutama dijumpai di sepanjang penyusupan lempeng atau sepanjang sesar geser mendarat dan wilayah dengan gejala-gejala kompresi.
          Gempa di Indonesia kurang lenih menjadi rata-rata 500 kali tiap tahun. Gempa-gempa ini tidak bisa dilepaskan saja dari proses-proses tumbukan antarlempeng (lempeng samudera dan lempeng benua), yaitu subduction. Pusat-pusat gempa tektonik (episentrum) di Indonesia kebanyakan terdapat di daerah-daerah trench (penunjaman) yang letaknya di dasar laut.
          Meskipun di Indonesia termasuk daerah dengan gempa-gempa besar, tetapi gempa-gemp tersebut tidak bersifat merusak dengan skala berat. Di Indonesia gempa besar dan kecil banyak terjadi di bagian timur sepanjang jalur pertemuan lempeng Jawa-Banda dan sesar mendarat Papua dan daerah Maluku.


Gambar: Peta lokasi pertemuan antarlempeng di Indonesia (tanpa skala)
Gambar: Peta persebaran pusat-pusat gempa di Indonesia (tanpa skala)


          Pembagian daerah aktifitas gempa bumi:
1.    Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini. Yaitu di Halmahera dan Pantai Utara Irian
2.    Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi. Yaitu di lepas Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Nusa Tenggara dan Banda
3.    Daerah lipatan dan retakan, Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi. Yaitu di Pantai Barat Sumatera, Kepulauan Suna dan Sulawesi Tengah.
4.    Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 bisa terjadi. Yaitu di Sumatera, Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian timur.
5.    Daerah gempa kecil. Manitude kurang dari 5 jarang terjadi. Yaitu di daerah Pantai Timur Sumatera dan Kalimantan Tengah.
6.    Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah Pantai Selatan Irian.

6. Persebaran Gunung Api di Indonesia
Pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia,lempengan tersebut longsor jauh kedalam bumi.suhu yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma.Kemudian magma ini muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api.

Lempeng India-Australia sedang didorong ke bawah lempengan Eurasia. proses ini dinamakan penujaman. Tabrakan kedua lempeng tersebut membentuk pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini. Australia bagian utara telah didorong ke arah bawah sehinga membentuk teluk Carpentari dan Laut Timor serta Laut Arafuru.

Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. kemudian magma muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti itu.


Di indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3 barisan :
1.    sumatra-jawa-nusa tenggara-sekitar laut banda
2.    halmahera dan pulau-pulau disebelah baratnya
3.    sulawesi utara-pulau sangihe-pulau Mindanao

Ada 3 sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu:
1. sistem sunda
sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke kepulauan banda di Maluku dengan panjang kurang lebih 7000 km. terdiri dari 5 busur pegunungan :
a.    Busur arakan yoma berpusat di Shan Myanmar
b.    Busur Andaman Nicobar berpusat di Mergui
c.    Busur Sumatra-Jawaberpusat di anambas
d.    Busur Kepulaua Nusa Tenggara
e.    Busur Banda berpusat di Banda

2. sistem busur tepi asia
sistem in dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, filipina, kalimantan, dan Sulawesi. di fillipina busur ini bercabang tiga yaitu:
a.    cabang pertama dari pulau lauzon melalui pulau palawan ke kalimantan utara
b.    cabang kedua dari pulau Luzon melalui pulau samar ke mindanau, dan kep. Sulu ke kalimantan utara
c.    cabang ketiga dari pulau samar ke mindanau dan pulau sangihe ke Sulawesi

3. sistem sirkum australia
sistem ini dimulai dari selandia baru melalui keledonia baru ke irian jaya (papua). bagian utara dari sistem ini bercabang dua yakni :
a.    cabang pertama dari ekor pulau irian melalui bagian tengah sampai ke pegunungan charleslois di sebelah barat
b.    cabang kedua dari kepulauan bismarck melalui pegunungan tepi utara irian ampai ke kepala burung menuju halmahera 



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

No comments:

Post a Comment

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML